Jumat, 08 April 2016

Sony Sugema, Pendiri Bisnis Bimbel SSC (Sony Sugema College)

Bagi rekan-rekan yang masih mengenyam pendidikan formal, tentunya pernah merasa kesulitan saat belajar bukan. Tuntutan dunia pendidikan yang semakin tinggi kadang-kadang membuat kita merasa kesulitan saat menerima pelajaran di sekolah. Daripada mengalami ketertinggalan pelajaran, tentu mengikuti pendidikan di lembaga bimbingan belajar dan konseling menjadi salah satu pilihan yang paling tepat.
Banyak sekali lembaga bimbingan belajar yang berkualitas di Indonesia. Meskipun jumlahnya banyak, tentu tak semua lembaga bimbingan belajar tersebut berkualitas dan terbukti mampu memberikan pemahaman yang baik bagi para siswanya. Diantara sekian banyak lembaga bimbingan belajar yang berkualitas, SSC (Sony Sugema College) pasti salah satu diantaranya.

Sony Sugema Dibalik Kesuksesan SSC

SSC merupakan lembaga bimbingan dan konseling belajar yang didirikan oleh Sony Sugema. Pria kelahiran Bandung, 7 Februari 1965 ini sudah memulai karirnya di bidang pendidikan sejak duduk di kelas 2 SMU. Sejak ayahnya meninggal dunia, sulung dari 5 bersaudara ini harus mulai berwirausaha untuk membantu menopang kehidupan keluarganya.
Kala duduk di bangku SMU, Sony mendapatkan ide untuk membuka les bagi teman-temannya. Denga tarif Rp 5.000, saat itu Sony bisa mengumpulkan teman-temannya yang ingin ikut memperoleh les dan bimbingan belajar. Hal ini akhirnya mendukung Sony untuk terus mengembangkan karir di dunia pendidikan.
Setelah tamat dari SMU tahun 1982, Sony memutuskan untuk mengikuti tes penerimaan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung. Berkat kepandaian dan ketekunannya, Sony berhasil masuk ke jurusan teknik sipil universitas tersebut. Di tahun pertama kuliahnya, Sony akhirnya menemukan wanita pendamping hidupnya, yang juga mahasiswa jurusan biologi di universitas yang sama.
Memutuskan untuk menikah rupanya membuat tanggungan hidup Sony semakin bertambah. Sony pun akhirnya memutuskan untuk menjadi staf pengajar di SMA Angkasa Bandung. Berbekal kepandaiannya selama duduk di bangku sekolah, Sony mengajar di bidang studi matematika, fisika dan kimia untuk semua tingkat pendidikan di SMA tersebut. Bahkan Sony juga sempat mendaftarkan diri menjadi staf pengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar di kota Bandung.
Sony-Sugema-SSC

Memberanikan Diri Memulai SSC

Tak hanya aktif menjadi staf pengajar di sekolah dan lembaga bimbingan belajar, Sony juga pernah menulis beberapa buku tentang soal-soal ujian masuk perguruan tinggi negeri. Hasil royalti dari penjualan buku-buku tersebut dikumpulkan Sony sebagai modal untuk membuka lembaga bimbingan belajar secara mandiri. Akhirnya pada tahun 1990, Sony memanfaatkan modal sebesar 1.5 juta yang sudah dikumpulkannya untuk membuka bimbingan belajar. Modal tersebut dimanfaatkan Sony untuk menggaji beberapa karyawan dan menyewa sebuah ruangan di Bandung sebagai kelas untuk belajar. Lembaga bimbingan belajar tersebut diberi nama Sony Sugema College (SSC).
Saat baru berdiri, SSC hanya memiliki 140 orang siswa yang belajar untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri. Namun rupanya SSC berkembang secara pesat hingga Sony merasa kewalahan bila harus mengajar sendirian. Sony memutuskan untuk mengajak teman-temannya yang berasal dari UNDIP, IKIP dan UNPAD untuk terlibat menjadi staf pengajar di SSC.
Berselang 1 tahun dari tahun pertamanya, SSC berhasil membuka cabang baru di Jakarta yang kemudian diikuti dengan pembukaan cabang-cabang lainnya di wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang dan Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Specs